Anies Baswedan Bahas Tentang Pemerataan Listrik

Anies Baswedan selaku Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan menyampaikan isu tentang pemerataan distribusi listrik di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu disampaikan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/07/2023).

Menurut Thomas Lembong: Kita Masih Buta Dengan Fakta!

Menurut Ketua Umum Partai NasDem itu membahas tentang ketimpangan listrik yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk pihak pemerintah terutama terhadap waktu dan frekuensi nyala listrik. Dimana, Anies menyebutkan meskipun rasio elektrifikasi di Indonesia pada tahun 2022 itu sudah mencapai angka 99,63 persen, tetapi belum seluruh wilayah bisa menyala sampai 24 jam per hari.

Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan penjelasannya ketika memperlihatkan visualisasi kota-kota di Indonesia yang diambil dari udara ketika malam hari. Dimana, terang Anies hanya Pulau Jawa saja yang terlihat terang, akan tetapi di pulau lainnya itu masih titik-titik cahaya dan bahkan gelap gulita terutama yang berada dalam kawasan Indonesia bagian timur.

Memberikan tanggapan tentang hal itu, Thomas Lembong selaku Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) tahun periode 2015-2016 dan juga sebagai tim ahli ekonomi Anies Baswedan menganggap bahwa masalah tidak meratanya distribusi listrik di Indonesia ini masih termasuk dalam permasalahan klasik.

Baca Juga : Anas Urbaningrum Sampaikan Pidato Politik

Tom Lembong (sapaan akrab Thomas Lembong) ini menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena pihak pemerintah lebih cenderung melihat segala sesuatu hanya dari penampakan angka dan statistik saja. Pemerintah ini dianggap cukup buka dengan beberapa fakta yang kasat mata.

“Kita itu lebih suka terpukau dengan angka dan statistik yang terlihat bagus, sampai menjadikan kita ini buta terhadap fakta di depan kita yang sudah jelas kasat mata. Gelapnya banyak kota sekunder dan tersier di malam hari ini bisa menunjukkan perkembangan ekonomi di Indonesia ini yang sudah sangat tidak merata,” ucap Tom dalam keterangan tertulis, Jumat (14/07/2023).

Menurutnya, variabel ekonomi makro seperti Produk Domestik Bruto atau PDB juga masih sering membuat banyak kalangan mengabaikan permasalahan komposisi pertumbuhan.

Tom menerangkan , meskipun PDB di Indonesia ini sudah menjadi salah satu yang termasuk dalam kategori paling tinggi di antara beberapa Negara Besar di Dunia, permasalahan angka agregat sektor dan daerah yang masih timpang ini harusnya tetap mendapatkan perhatian yang lebih.

Anies Baswedan Bahas Tentang Pemerataan Listrik“Angka semacam itu (PDB) merupakan angka agregat yang menyembunyikan komposisi pertumbuhan. Struktur pertumbuhan kita sekarang ini adalah secuil sektor dan derah pertumbuhannya yang cukup kencang,” terang Tom.

“Sedangkan itu lebih banyak lagi sektor dan daerah yang pertumbuhannya masih rendah bahkan stagnan. Ketimpangan inilah yang menjadi salah satu tantangan utama untuk kita sekarang,” tambahnya kemudian.

Tom Lembong juga menyampaikan bahwa isu pemerataan listrik yang telah disampaikan oleh Anies Baswedan ketika di Rakernas APEKSI ini menjadi penting. Karena, ketika distribusi listrik ini dapat lebih merata, maka akan meningkatkan aktivitas perekonomian menjadi lebih luas lagi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal tahun periode 2016-2019 itu menyampaikan dalam perkembangan ekonomi yang sehat, urbanisasi atau perkembangan perkotaan khususnya kota sekunder dan tersier menjadi mesin pertumbuhan yang sudah semestinya memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Itu merupakan fenomena yang sama di hampir seluruh Negara berkembang. Jadi, kita ini perlu fokus yang lebih besar lagi pada kebijakan pengembangan kota sekunder dan tersier,” pungkasnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top